KARAKTERISTIK MENTAL YANG SEHAT
Katanya, sehat mental itu ga kalah penting sama sehat fisik. Tapi, kalian tau ga sih mental itu sebenarnya apa dan karakteristik mental yang sehat bagaimana? Supaya bisa lebih paham, yuk baca penjelasan selengkapnya!
Apa itu mental?
"Mental adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pikiran" (kamus oxford).
Segala sesuatu yang berhubungan dengan pikiran, batin, dan watak manusia yang tidak berwujud fisik. Oleh karena itu, tentu saja mental merupakan salah satu bagian penting dalam hidup manusia yang perlu dijaga kesehatannya.
Sejarah Kesehatan Mental
Keberadaan penyakit mental sendiri sudah ada sejak zaman dahulu, saat keadaan belum maju dan berkembang seperti sekarang. Bahkan pada saat itu, istilah mental belum diketahui maknanya karena keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan.
Akibatnya saat itu masalah kesehatan mental seringkali dikaitkan dengan perbuatan iblis.
Namun, hingga saat ini pun masalah kesehatan mental masih disepelekan dan belum diberikan perhatian khusus oleh masyarakat Indonesia. Faktor budaya juga seringkali membuat masyarakat memiliki pandangan beragam mengenai penderita gangguan mental. Selain itu, keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan yang ada di Indonesia juga menambah dampak pada kurangnya perhatian masyarakat mengenai kesehatan mental ini.
Kenapa sih, Menjaga Kesehatan Mental itu Penting?
Karena, ketika kita sehat secara mental, maka kita akan :
- Menerima diri apa adanya
- Mampu beradaptasi, berkembang, dan mengekspresikan diri
- Mampu mengendalikan diri
- Mandiri dan bertanggung jawab pada diri sendiri
- Mau mempelajari hal baru
- Memiliki empati
- Mampu menghargai orang lain
- Adaptif terhadap lingkungan
Cara meningkatkan kesehatan mental :
- Katakan hal positif pada diri sendiri
- Tuliskan hal-hal yang patut disyukuri
- Fokus pada satu hal pada satu waktu
- Olahraga
- Makanlah makanan yang enak
- Terbukalah pada seseorang
- Istirahat
- Tidur tepat waktu
Karakteristik Mental yang Sehat
- Bisa menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk baginya.
- Memperoleh kepuasan diri dari hasil jerih payah usahanya.
- Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.
- Secara relatif bebas dari rasa gelisah dan cemas.
- Berhubungan dengan individu lain dengan cara tolong menolong dan saling memuaskan.
- Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran untuk kemudian hari.
- Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaian yang kreatif dari konstruktif.
- Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.
Hotline Layanan Konsultasi Kesehatan Jiwa :
- 119 Extension 8 : Konsultasi layanan sejiwa dari HIMPSI kerjasama dengan KSP
- 500-454 : Layanan konseling pencegahan bunuh diri dari kementrian kesehatan
SUMBER : https://instagram.com/psycircle.id?utm_medium=copy_link
Komentar
Posting Komentar